Kali ini saya mo bahas soal Pre wedding, ga tau siapa yang mulai. Pre Wedding Photography sudah menjadi paket wajib yang harus dibayar bagi pasangan yang akan menikah. Kayaknya, Indonesia adalah negara satu-satunya yang mempopulerkan konsep ini. Padahal, secara umum di dunia fotografi, kegiatan ini tidak lazim.
Sekilas sempat saya cari referensi sebelum nulis topik ini, bahwa Arbain Rambey dalam salah satu tulisannya di harian Kompas. “Istilah fotografi pre wedding punya kesalahan bahasa yang parah,” katanya. Kata pertama menggunakan bahasa Indonesia, namun kata selanjutnya adalah bahasa Inggris. Hehehehehe,... padahal kata "Pre" di sini pun berasal dari bahasa Inggris.
Kalaulah benar secara tata bahasa Inggris adalah pre wedding photography. Namun ini pun malah makin salah, karena fotografer luar selain Indonesia akan bingung pada istilah ini karena ini termasuk tidak lazim dalam dunia fotografi mereka. Orang Barat hanya tahu foto Engagement, ato Foto Tunangan cuma gaya berfoto mereka yang lebih berkembang, artinya dalam soal bergaya kalo difoto mereka lebih bebas tidak kaku
"Fotografi pre wedding muncul di Indonesia dan sampai saat ini sudah diterima di masyarakat Indonesia. Foto Prewed biasa disebut terjadi karena pelaku fotografi melihat peluang bisnis di dunia pernikahan sampai ke segala aspek,” ungkapnya.
Ngomong-ngomong saya ga akan membahas soal prewedding ini terlalu jauh dalam tulisan. Lebih kepada bagi-bagi pengalaman, ngobrol ringan soal foto-foto Prewedding
Kekuatan sebuah Foto Prewedding adalah "Konsep"
Ada beberapa Konsep yang bisa jadi referensi, salah satunya "Kostum"
Kostum, atau Wardrop, atau Busana Melayu misalnya
Konsep "Lokasi", di mana akan kita eksekusi pemotretannya
Konsep "Property",banyak ,...bisa Sepeda Ontel, Mobil Antik DLL
Dan masih banyak dari 3 Konsep di atas kalo ingin diperluas lagi. Tergantung kebutuhan dan anggarannya. Karena Foto-foto yang "Berkonsep" itu sangat "Mahal", ya pasti mahal di biaya, apalagi Ide dan Kreatifitas seorang Fotografer berpengalaman sulit dinilai dengan "FULUS.
Selain Konsep yang sudah dibahas di atas, jangan lupa perlengkapan pemotretan yang harus dibawa
Lensa Fish-eye, bikin foto jadi lebih unik
Lensa Medium Tele 70 - 200 mm, selain menjaga agar Foto tidak distorsi, lensa Tele juga dapat bikin Obyek Foto lebih "Stand Out"
Kalo dibuat Daftar perlengkapan yang harus dibawa pada saat Pemotretan Prewedding adalah :
1. Lensa Fish-eye
2. Lensa Fix, Medium Tele
3. Reflektor
4. Lampu Kilat - bisa lampu Flash dan atau Mobile Light
5. Tripod
6. Alat-alat lain yang sekiranya dibutuhkan sesuai konsep
Olrait Folks...! sementara cuma ini dulu pengalaman yang bisa saya share
"Dah tak banyak sumur di ladang, jadi tak bisa agik lah kite nak numpang mandi,
Mun ade pengalaman saye yang kurang, boleh lah kite saling berbagi"
Foto-Foto oleh : Betawi Fotografi
Courtessy of :
1. Puput & Randy
2. WInda & Andi
3. Ulhee & Galih
4. Eka & Fandi
5. Ria & Paryadi
beberapa saya lupa namanya,..hehehehehe...
Foto-Foto oleh : Betawi Fotografi
Courtessy of :
1. Puput & Randy
2. WInda & Andi
3. Ulhee & Galih
4. Eka & Fandi
5. Ria & Paryadi
beberapa saya lupa namanya,..hehehehehe...
Comments
Post a Comment